May 2011

Wednesday, May 11, 2011

IDM 5.19+PATCH



Internet Download Manager ( IDM ) adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk mempercepatan download ketika mengunduh sebuah file di internet. Internet Download Manager kini telah
merilis versi terbarunya dengan menghadirkan versi Internet Download Manager 5.19 Build 2. Jika selama ini anda sudah terbiasa menjadikan IDM sebagai Download Manager, maka rasanya anda perlu untuk melakukan update.

Pada versi terbaru ini terdapat fitur baru yaitu DownloadPanel, ketika teks link pada sebuah website ditandai maka muncul sebuah icon kecil yangmemberikan pilih
an untuk melakukan download dengan menggunakan IDM - Internet Download Manager.








kinerjanya:


Friday, May 6, 2011

Seven Remix XP 2.4.1.509


Seven Remix 2,3 Paket aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan antarmuka grafis dari Windows Vista. Sebagian besar sumber daya file sistem anda akan diganti. File yang berisi ikon, gambar, animasi yang ekstrak dari Windows 7 telah mendapat karena itu Win7 dari peningkatan mereka Windows Vista.

Installer mengotomatiskan proses substitusi file sistem. Ini berlaku penyesuaian di registri, menginstal program ketiga, selaput dan tambahan visual seperti suara, gaya, dll Selain itu, itu membuat cadangan dari arsip dalam kasus yang perlu untuk memulihkan mereka.

Dalam kasus tidak puas dengan menunggu hasil Seven Remix Pack, ia benar-benar dilepas. Hal ini cukup dengan mengeksekusi desinstallation dari menu Awal atau Menambah atau kliring program

DOWNLOAD HERE!!!

Thursday, May 5, 2011

DAMPAK POSITIF MAUPUN NEGATIF PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG


Download Filenya


1.BIDANG POLITIK
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan kelunakan, misalnya:
a. mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang,
b. melarang penggunaan bahasa Belanda,
c. mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan
d. mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang yang lunak ternyata tidak berjalan lama. Jenderal Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan. Sebagai gantinya Jepang membentuk organisasi-organisasi baru. Tentunya untuk kepentingan Jepang itu sendiri. Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.

2. Bidang Ekonomi
Pada awal pendudukan Jepang, ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. Untuk menormalisasi keadaan, Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Semua kegiatan ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang. Misalnya dengan membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat menanam pohon jarak. Oleh karena itu Jepang menerapkan sistem autarki. Sistem autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Untuk membangun fasilitas perang, Jepang memerlukan banyak tenaga kasar. Tenaga kasar yang digunakan untuk kerja paksa dinamakan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan. Mereka hidup menderita, miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi kematian. Selain dengan romusha, Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam terutama batu bara dan minyak bumi.
3. Bidang Sosial
Pada masa Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha. Mereka dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan.Akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit. Karena kemelaratan yang dialami para romusha tersebut, muncul golongan baru yang disebut golongan kere atau gembel. Jepang juga mengatur sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial pada masa pendudukan Jepang terdiri dari:
a. Golongan teratas yaitu golongan Jepang.
b. Golongan kedua yaitu golongan pribumi.
c. Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.
4. Bidang Militer
Dalam rangka memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik, Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan militer. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasiorganisasi semimiliter dan organisasi militer.

5. Bidang Budaya
Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan digunakan dalam komunikasi. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar.

Wednesday, May 4, 2011

Pendudukan MILITER JEPANG DI INDONESIA










Sesudah pendudukan militer Jepang mulai berkuasa, ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan dan berlaku terhadap bekas jajahan Hindia-Belanda. Pertama, Jepang berusaha menghapuskan semua pengaruh Barat di dalam masyarakat Indonesia. Kedua, segala kekuatan dimobilisasi untuk mendorong tercapai kemenangan perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, pendidikan pun diarahkan pada tujuan yang dianggapnya suci, yaitu untuk mencapai kemakmuran bersama
Asia Timur Raya dengan Jepang yang bertindak sebagai pemimpin. Oleh sebab itu, segala kekuatan dan sumber-sumber yang ada diarahkan pada peperangan dan guna mencapai tujuan Jepang.

Pada awalnya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa Indonesia. Tetapi akhirnya sikap baik itu berubah sedikit demi sedikit menampakkan wajah aslinya. Apa yang ditetapkan pemerintah Jepang sebenarnya bukan untuk mencapai kemakmuran dan kemerdekaan Indonesia, melainkan demi kepentingan dan tujuan perang Jepang semata. Tetapi setelah pemerintah Jepang mengetahui betapa besarnya hasrat bangsa Indonesia terhadap kemerdekaan, maka dimulailah propaganda-propaganda tersebut seolah-olah demi kepentingan bangsa Indonesia.

Pemerintah militer Jepang berusaha terus untuk bekerja sama (kooperatif) dengan para pemimpin bangsa. Dengan cara ini diharapkan para pemimpin nasionalis dapat merekrut massa dengan mudah dan sekaligus melakukan pengawasan terhadap bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan hal tersebut, Jepang membentuk satu wadah yang dapat menghimpun orang-orang Indonesia
guna menggalang kekuatan dalam menghadapi kekuatan Barat. Wadah itu di antaranya Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho, MIAI (Majelis Islam A la Indonesia), dan lain sebagainya.

Oleh karena para pemimpin bangsa semakin hari semakin tidak tahan menyaksikan penderitaan rakyat, maka mereka mulai menentang Jepang. Di antara mereka ada yang berani mengobarkan perlawanan bersenjata. Perlawanan bersenjata melawan Jepang terjadi di berbagai daerah antara lain di daerah Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil dan Tengku Abdul Hamid, di daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustafa dan H. Madriyas.


Sumber